Rabu, 28 Desember 2016

Sumber-Sumber Sejarah

SUMBER-SUMBER SEJARAH

Sumber sejarah merupakan keterangan yang menjadi rujukan dalam memperoleh informasi mengenai data dan fakta sejarah. Penggalian informasi mengenai data dan fakta sejarah dari sumber sejarah yang autentik akan memberikan nilai kredibilitas yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Oleh karena itu, sumber-sumber sejarah dapat dirinci sebagai berikut:

A.   Al-Qur`an
Diantara isi kandungan al-Qur`an berupa kisah-kisah umat terdahulu sampai pada masa Rasulullah saw. Autentisitas data dan fakta sejarah yang dikemukakan dalam al-Qur`an tidak terbantahkan, karena hal tersebut merupakan nilai keimanan. Al-Qur’an  merupakan bukti yang sakral dan terjamin kebenarannya, sebab al-Qur’an berasal dari Allah langsung yang diturunkan melalui orang terpercaya yakni nabi Muhammad SAW., kandungan isi al-Qur’an berisi tetntang kehidupan sehari-hari sampai sejarah kehidupan dimulai dari manusia pertama yang turun ke muka bumi.

B.   Al-Hadits
Al-Hadits sebagai sumber sejarah dimaksudkan memperoleh keterangan mengenai data dan fakta sejarah dari sunnah Rasulullah saw. Hal tersebut pun tak terbantahkan pula, mengingat umat Islam wajib mengimani Rasulullah saw. Adapun dalam menilai derajat suatu hadis yang diriwayatkan oleh para ulama hadis–terutama yang dimuat dalam kutub al-tis’ah–berkenaan dengan pembahasan ‘ulum al-hadits.

C.   Dokumen Resmi
Dokumen resmi sebagai sumber sejarah merupakan keterangan mengenai data dan fakta sejarah yang diperoleh dari dokumentasi resmi pemerintahan Islam yang legal menurut syariat Islam. Dokumen resmi pemerintahan Islam menduduki posisi utama setelah al-Qur`an dan hadis, mengingat keabsahannya dijamin oleh syariat.

D.  Tulisan Sejarah
Keterangan mengenai data dan fakta sejarah pun dapat diperoleh melalui pengkajian tulisan-tulisan sejarah berupa kitab tarikh, sirah, dan yang semacamnya. Namun, patut menjadi perhatian bahwa menjadikan tulisan-tulisan tersebut sebagai rujukan bukan berarti menerima mentah-mentah apa yang dipaparkan. Hal tersebut dikarenakan tulisan mengenai sejarah yang ditulis oleh para sejarawan akan dipengaruhi oleh situasi dan kondisi sejarawan tersebut–memungkinkan bersifat subjektif. Oleh karena itu, keterangan-keterangan yang diperoleh dari tulisan-tulisan tersebut harus diuji kebenarannya.

E.   Kesaksian Pelaku Sejarah
Keterangan-keterangan mengenai data dan fakta sejarah pun dapat diperoleh melalui kesaksian para pelaku sejarah. Sebagaimana tulisan sejarah, keterangan-keterangan yang diperoleh melalui para pelaku sejarah pun harus teruji kebenarannya, mengingat tidak setiap pelaku sejarah dapat memberikan keterangan-keterangan yang valid mengenai sejarah. Dalam ‘ulum al-hadits, terdapat ilmu al-jarh wa al-ta’dil yang dimaksudkan menguji validitas keterangan yang disampaikan oleh seorang periwayat dari segi periwayat-periwayat yang menyampaikannya.

F.   Sumber Lain yang Memuat Data dan Fakta Sejarah
Sumber lain yang memuat data dan fakta sejarah dapat dijadikan rujukan keterangan guna memperoleh nilai kredibilitas sejarah. Sumber-sumber tersebut dapat berupa peninggalan bersejarah, catatan-catatan, informasi yang terdokumentasikan, dan lain-lain. Namun, penggunaan sumber-sumber tersebut tidak dapat berdiri sendiri dan perlu diteliti kebenarannya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar