SUMBER-SUMBER SEJARAH
Sumber
sejarah merupakan keterangan yang menjadi rujukan dalam memperoleh informasi
mengenai data dan fakta sejarah. Penggalian informasi mengenai data dan fakta
sejarah dari sumber sejarah yang autentik akan memberikan nilai kredibilitas
yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Oleh karena itu, sumber-sumber
sejarah dapat dirinci sebagai berikut:
A. Al-Qur`an
Diantara isi kandungan al-Qur`an berupa kisah-kisah umat terdahulu
sampai pada masa Rasulullah saw. Autentisitas data dan fakta sejarah yang
dikemukakan dalam al-Qur`an tidak terbantahkan, karena hal tersebut merupakan
nilai keimanan. Al-Qur’an merupakan bukti yang sakral dan terjamin
kebenarannya, sebab al-Qur’an berasal dari Allah langsung yang diturunkan
melalui orang terpercaya yakni nabi Muhammad SAW., kandungan isi al-Qur’an
berisi tetntang kehidupan sehari-hari sampai sejarah kehidupan dimulai dari
manusia pertama yang turun ke muka bumi.
B. Al-Hadits
Al-Hadits sebagai sumber
sejarah dimaksudkan memperoleh keterangan mengenai data dan fakta sejarah dari
sunnah Rasulullah saw. Hal tersebut pun tak terbantahkan pula, mengingat umat
Islam wajib mengimani Rasulullah saw. Adapun dalam menilai derajat suatu hadis
yang diriwayatkan oleh para ulama hadis–terutama yang dimuat dalam kutub
al-tis’ah–berkenaan dengan pembahasan ‘ulum al-hadits.
C. Dokumen Resmi
Dokumen
resmi sebagai sumber sejarah merupakan keterangan mengenai data dan fakta
sejarah yang diperoleh dari dokumentasi resmi pemerintahan Islam yang legal
menurut syariat Islam. Dokumen resmi pemerintahan Islam menduduki posisi utama
setelah al-Qur`an dan hadis, mengingat keabsahannya dijamin oleh syariat.
D. Tulisan Sejarah
Keterangan mengenai data dan fakta
sejarah pun dapat diperoleh melalui pengkajian tulisan-tulisan sejarah berupa
kitab tarikh, sirah, dan yang semacamnya. Namun, patut menjadi
perhatian bahwa menjadikan tulisan-tulisan tersebut sebagai rujukan bukan
berarti menerima mentah-mentah apa yang dipaparkan. Hal tersebut dikarenakan
tulisan mengenai sejarah yang ditulis oleh para sejarawan akan dipengaruhi oleh
situasi dan kondisi sejarawan tersebut–memungkinkan bersifat subjektif. Oleh
karena itu, keterangan-keterangan yang diperoleh dari tulisan-tulisan tersebut
harus diuji kebenarannya.
E. Kesaksian Pelaku Sejarah
Keterangan-keterangan mengenai data dan
fakta sejarah pun dapat diperoleh melalui kesaksian para pelaku sejarah.
Sebagaimana tulisan sejarah, keterangan-keterangan yang diperoleh melalui para
pelaku sejarah pun harus teruji kebenarannya, mengingat tidak setiap pelaku
sejarah dapat memberikan keterangan-keterangan yang valid mengenai sejarah.
Dalam ‘ulum al-hadits, terdapat ilmu al-jarh wa al-ta’dil yang
dimaksudkan menguji validitas keterangan yang disampaikan oleh seorang
periwayat dari segi periwayat-periwayat yang menyampaikannya.
F. Sumber Lain yang Memuat Data
dan Fakta Sejarah
Sumber
lain yang memuat data dan fakta sejarah dapat dijadikan rujukan keterangan guna
memperoleh nilai kredibilitas sejarah. Sumber-sumber tersebut dapat berupa
peninggalan bersejarah, catatan-catatan, informasi yang terdokumentasikan, dan
lain-lain. Namun, penggunaan sumber-sumber tersebut tidak dapat berdiri sendiri
dan perlu diteliti kebenarannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar