Pendidikan
merupakan salah satu aspek penting pendukung kemajuan suatu bangsa. Ada pepatah
yang mengatatakan bahwa, “Kemajuan suatu bangsa bergantung pada pendidikannya
dan kemajuan pendidikan suatu bangsa bergantung pada pemudanya”. Pendidikan
menguasai semua aspek kehidupan manusia, dari membuka mata hingga memejamkannya
semua mengandung unsur pendidikan. Pendidikan yang berkembang saat ini tidak
bisa disamakan dengan pendidikan ketika awal berkembangnya yaitu pada zaman
Rasulullah SAW.
Pendidikan
selalu berkembang dan selalu dihadapkan pada perubahan zaman. Untuk itu,
apabila pendidikan tidak didesain sesuai dengan perkembangan zaman atau
mengikuti arus kemajuan zaman, maka pendidikan tidak mudah diresap oleh
penerima pendidikan. Sedangkan para generasi muda merupakan the Agent of Change
yang akan menjadi pemegang tanggung jawab kemajuan bangsanya. Selain itu
apabilan pendidikan itu tidak dapat mengikuti laju perkembangan zaman makan
pendidikan itu akan ketinggalan dengan lajunya perkembangan zaman itu sendiri,
dalam artian pendidikan hanya akan menjadi dongeng sebelum tidur yang tiada
memiliki arti penting di jiwa penerima pendidikan.
Pendidikan
harus relevan dengan perubahan zaman dan kebutuhan masyarakat pada era
sekarang, baik pada konsep, materi dan kurikulum, proses, fungsi serta tujuan
lembaga-lembaga pendidikan. Pendidikan saat ini dihadapkan pada tantangan
kehidupan manusia era modern, dengan demikian pendidikan harus diarahkan pada
kebutuhan masyarakat modern.
Telah
kita ketahui dari pemaparan diatas bahwa pendidikan merupakan aspek penting
dalam kehidupan. Pendidikan pun terdapat pula dalam bidang-bidang lain, seperti
ekonomi, sosial, politik, hukum, budaya dan lain sebagainya. Pendidikan dapat
menghantarkan suatu bangsa pada suatu kejayaan, karena semua aspek kehidupan
menjadi pendukungnya. Pendidikan yang layak seharusnya dapat sampai kepada
penerima pendidikan, yaitu generasi muda generasi penerus bangsa. Bila melihat
sejarah nabi Muhammad SAW., pendidikan berkembang begitu cepat. Muhammad SAW.,
merupakan salah satu pendidik terbaik dalam pendidikan, salah satunya ialah
pendidikan islam. Rasulullah pun tiada hentinya menimba ilmu dan menyebarkan
ilmu, dimana pun dan kapan pun. Ilmu tiada artinya bila tanpa pengamalan, ilmu
tiada artinya bila tanpa pengaplikasian. Dunia modern saat ini sangat membutuhkan
pemuda yang dapat menyerap ilmu sebanyak-banyaknya dan mengamalkan ilmunya
kepada lingkungannya.
Dalam
pendidikan Islam, proses transformasi ilmu pengetahuan, internalisasi
nilai-nilai spiritualisme dan bimbingan emosional yang dilakukan Rasulullah
dapat dikatakan sebagai mukjizat luar biasa yang manusia lain tidak dapat
melakukan hal yang sama. Hasil pendidikan islam periode Rasulullah terlihat
dari kemampuan muruid-muridnya (para sahabat) yang luar biasa. Kemudian murid
dari para sahabat Rasulullah banyak yang menjadi ahli dalam berbagai bidang ilmu
pengetahuan dan sains, teknologi, astronomi, filsafat, yang menghantarkan islam
kepada gerbang keemasan. Semakin tinggi padi tumbuh keatas, semakin besar angin
mengancamnya. Semakin tinggi ilmu seseorang maka akan semakin kuat pula ujian
yang akan dihadapinya. Ujian tersebut dapat berasal dari diri sendiri ataupun
dari lingkungan luar dirinya. Nabi Muhammad dalam mendidik umatnya beiau tidak
menyelipkan rasa paksaan melainkan Rasul menjadikan umatnya merasa membutuhkan
pendidikan sehingga mereka dengan sendirinya yang akan mencari pendidikan
tersebut. Adapun garis besar materi pendidikan
anak dalam islam yang dicontohkan oleh nabi Muhammad Saw., sebagaimana
yang diisyaratkan oleh Allah SWT., dalam surah Luqman ayat 13-19 ialah,
pendidikan tauhid, pendidikan shalat, pendidikan adab sopan dan santun dalam
bermasyarakat, pendidikan adab dan santun dalam keluarga, pndidikan
kepribadian, pendidikan kesehatan, dan pendidikan akhlak. Pendidikan yang
paling utama ialah pendidikan tauhid atau pendidikan agama, yang mana didalamnya
terdapat hal-hal meliputi keyakinan akan Pencipa dan ciptaan-Nya, selain itu
pula dalam pendidikan tauhid manusia akan mengetahui hakikatnya sebagai manusia
serta tugas dan kewajibannya. Hidup tidak akan terarah bila tanpa ilmu agama.
Akan tetapi kita sadari bahwa pendidikan agama kini menjadi hal yang dianggap
biasa bahkan sebagian orang menjadiknnya hanya sebagai pendidikan tambahan.
Selain pendidikan tauhid ada pula pendidikan shalat, dalam pendidikan ini
merupakan pengaplikasian dalam bentuk ibadah kepada Penciptanya, sebab setelah
seseorang memahami pendidikan tauhid atau agama maka ia akan menjalankan
kewajiban-kewajiban yang dituntut kepadanya. Adapun pendidikan sopan santun
kepada keluarga dan masyarakat
lingkungannya merupakan bentuk hasil aplikasi dari ibadahnya. Apabila ilmu
tauhid sesorang telah baik maka shalat dan ibadah lainnya pun akan baik, dan
apabila telah sempurna ibadah seseorang maka akhlak yang terbentuk pun akan
baik, hal itu karena hatinya yang selalu dibentengi akan ilmu agama sehingga
Allah pun membimbingnya dalam seluruh aspek kehidupan. Mereka itulah orang yang
diberkahi hidupnya dan mereka itulah seorang pemenang sesungguhnya, seseorang
yang tidak hanya memprioritaskan hidupnya hanya kepada kehidupan dunia saja
akan tetapi mata dan hatinya terbuka lebar untuk mencari pendidikan untuk
perbekalan kehidupan akhirat.
Lain
halnya pada era modern ini, pendidikan yang lebih mendominasi ialah pendidikan
mengenai eksak, sosial, politik, hukum, ekonomi dan lain sebagainya ketimbang ilmu
agama yang seharusnya menjadi pondasi bagi generasi era modern khususnya.
Manusia pada hakikatnya memiliki hawa nafsu yang dapat menarik akan hal yang
mengajak pada keburukan, karena Allah pun telah mengatakan pada al-Qur’an surah
At-Taubah ayat 24, yang mana setiap manusia bahkan dihadapkan akan banyak
pilihan, akan tetapi pilihan yang mengajak kepada kebaikan hanyalah sedikit.
Perbandingannya ialah delapan berbanding tiga. Telah jelas bahwa kehidupan
dunia memiliki pesona yang luar biasa sehingga bisa mengalahkan pesona akhirat
yang sedikit akan tetapi memiliki makna yang tak ternilai berharganya jika ia
mampu memaknainya secara sempurna.
Sebagai
media penyalur pendidikan, seharusnya sekolah dapat menjadi fasilitas yang baik
bagi penerima pendidikan, pendidikan yang diberikan pun tidak terlepas dari
pendidikan agama. Apabila pendidikan agama dijadikan sebagai pondasi awal menyebarkan ilmu, maka hasilnya pun akan
sesuai dengan yang diajarkan uswah Rasulullah. Pendidikan harus bersifat
fleksibel yakni dapat menyesuaikan dengan arus perkembangan zaman. Selain
peranan sekolah, perguruan tinggi pun harus menjadikan mahasiswa pengemban ilmu
didalamnya paham akan pendidikan agama dan mengaplikasikannya dalam segala
aspek pendidikan sebab mereka akan kembali turun ke sekolah sebagai tenaga
pendidik,
Dibidang
apapun, yang menjadi pemenang adalah mereka yang bersikap kreatif, energik, dan dinamis. ( slogan
Andriewongso.com ). Kreatif adalah sumber inovasi, yaitu sesuatu yang baru,
bermanfaat dan dapat diaplikasikan. Para pemuda yang memiliki jiwa kreatif akan
dengan mudah ia mengatasi masalah yang dihadapkan kepadanya karena jiwa kreatif
ia tidak takut akan hal baru melainkan ia akan terus mencoba hal baru dan
mencari hal yang bermanfaat bagi hidupnya, setelah itu ia akan lebih mudah
memaknai kehidupannya. Energik ialah sesuai hukum alam, hidup itu berarti
bergerak, aktif, positif, segar. Seperti halnya ketika seseorang mengendarai
sepeda, ketika ia tidak ingin jatuh maka ia harus tetap berjalan, karena
keseimbangan itu didapatkan dengan tidak diam. Kita harus mengondisikan diri kita untuk
selalu bermasyarakat dalam menjalani kehidupan. Dinamis, perubahan adalah
sesuatu yang pasti dalam hidup kita. Karena itu, kita harus selalu menyesuaikan
diri mengikuti zaman dalam kondisi apapun. Ketika seseorang dituntut mencari
ilmu pendidikan maka ia pun dituntut mengenali lingkungan yang akan
mempengaruhinya, dengan syarat ia tetap tegak berdiri dengan prinsipnya. Jika
difilosofikan dengan seokor ikan yang terombang ambing di lautan entah sampai
kapan itu dialaminya, akan tetapi ia tetap pada prinsipnya, yaitu menjaga
tubuhnya agar tidak menjadi asin seperti halnya rasa air laut tersebut. Pemuda
adalah generasi penerus bangsa yang seharusnya memiliki pendirian yang teguh
serta memiliki semangat dalam menjalani hidup bukan menuruti keiinginan
bermalas-malasan. Dengan “Kreatif, Energik, dan Dinamis”, kita akan selalu
menyajikan sesuatu yang baru dan bermanfaat, sesuai dengan perkembangan zaman.
Ini adalah mental sang pemenang yang bermental juara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar