Senin, 19 Desember 2016

Pelajar dan Revolusi



Manusia adalah bagian dari alam dan ia muncul di alam sebagai hasil puncak dari mata rantai evolusi yang terjadi di alam. Manusia itu sesuai dengan apa yang dapat dikerjakannya, artinya manusia itu terbentuk atas dasar pegetahuan yang dia implementasikan dalam kehidupannya. Pengetahuan diperoleh manusia dari pengalaman yang dialami dirinya, selama dia hidup dan menjalani hidup tentunya itu pengalaman dan artinya itu semua adalah pengetahuannya.
            Seiring dengan perkembangan zaman, Negara-negara di dunia sedang berlomba dalam berinovasi di bidang teknologi, pendidikan, ataupun dunia pasar. Pendidikan pun menjadi salah satu sorotan penting di setiap negara sebab kualitas dan eksistensi suatu Negara pun bergantung pada kualitas pendidikannya, pendidikan yang mampu menciptakan pemuda yang bermutu, berkarakter, dan berdaya saing tinggi. Sebuah visi dari tiap lembaga pendidikan yang ada di Indonesia tentunya memiliki tujuan yang sama yaitu menjadikan pendidikan sebagai jembatan generasi muda utuk melanjutkan perjuangan menorehkan catatan sejarah di muka bumi serta pembentukan karakter pemuda yang idealisme dan rasionalisme, hal itu dapat membantu menentukan jati diri bangsa ini, sebab pemuda yang hanya dapat mengandalkan logikanya tanpa ilmu tidak akan bisa mencapai tujuan yang ideal.
            Tanpa disadari kini Indonesia sedang dininabobokan oleh bangsa asing. Liberalis, Kapitalis, dan Komunis turut mengepung manusia dari berbagai sisi termasuk pendidikan Indonesia pun terkena campur tangan bangsa asing. Mereka mencoba menjadikan mind set bangsa Indonesia salah satunya pemuda terkontaminasi dengan produk-produk mereka, seperti fashion, film, food, style. Dengan itu semua akan sangat mudah membawa pengaruh buruk bagi pemuda Indonesia jika pemuda Indonesia tidak bisa memaknainya dengan mind set yang sudah tersetting dengan baik.
            Pendidikan seharusnya dapat me-refresh mind set pelajar dan pemuda Indonesia. Mind set seorang generasi penerus bangsa seharusnya balance, antara rasionalis dan idealis. Sikap hidup yang rasionalisme menjadikan seseorang berpikiran dengan akal pikiran yang sehat sebelum mengambil suatu tindakan, dengan begitu tindakan yang diambil telah melalui perencanaan serta strategi yang matang. Sikap hidup yang idealism menyebakan ia tidak mudah menyerah pada rintangan yang ada di hadapannya seprti halnya berbagai problematika yang ada di Indonesia yang telah mengepung Indonesia dari berbagai sisi, sebab untuk memperbaiki suatu keadaan tidaklah mungkin spontan ataupun instan namun segalanya itu membutuhkan proses yang panjang.
            Harapan suatu bangsa bertumpu pada generasi mudanya yang bermutu serta berwawasan tinggi, generasi yang memiliki semangat patriotisme dan optimisme untuk membantu merubah keadaan Indonesia agar menjadi lebih baik lagi. Salah satu faktor yang melatarbelakangi pentingnya pemuda yang bermutu dengan kreatifitas tinggi untuk memajukan pendidikan ialah globalisasi yang mengakibatkan kehidupan yang  semakin kompetitif. Pemuda, pelajar, mahasiswa dan seluruh umat dituntut untuk dapat menciptakan inovasi dan kresi baru serta kompetitif dalam bidang pendidikan, penelitian, serta pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam rangka pengabdian pada masyarakat. Asumsi pelajar harusnya terbangun untuk melakukan sebuah tindakan revolusi. Segala pengetahuan diperoleh dari pengalaman diri dan bisa didapatkan dari mana saja hanya saja mampukah mereka mengimplementasikannya dalam kehidupan nyata. Sebab Negara Indonesia tidak hanya membutuhkan perencanaan yang matang tanpa adanya pergerakan dan pengimplementasian segala pengetahuan kedalam praktik kehidupan. Pada hakikatnya setiap manusia dituntut berpartisipasi dalam pengimplementasian segala rancangan yang sudah dirancang oleh Negara demi mewujudkan kejayaan yang diimpikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar