METODE PENGGALIAN
SEJARAH
Dalam penggalian sejarah, terdapat beberapa metode yang
digunakan. Untuk menggali data yang valid berkaitan dengan sejarah, diperlukan
metode penggalian sejarah yang akurat. Penggalian sejarah pada umumnya
menggunakan metode lisan, observasi, dan dokumenter.
A.
Metode Lisan
Metode lisan merupakan cara memperoleh keterangan
mengenai data dan fakta sejarah melalui pemaparan atau komunikasi langsung
dengan seorang sumber yang mengetahui peristiwa-peristiwa yang telah terjadi.
Metode ini desebut juga metode kuesioner lisan karena terjadi suatu dialog yang
dilakukan oleh penggali informasi sejarah untuk memperoleh keterangan dari
pemberi informasi sejarah. Penggunaan metode ini dapat diketahui prakteknya
pada pembukuan hadis oleh para Imam Hadis. Sebagai contoh, ketika Imam
al-Bukhari meriwayatkan suatu hadis, ia memperoleh keterangan secara
berkesinambungan dari periwayat-periwayat sebelumnya yang pada ujungnya
memperoleh keterangan langsung dari Rasulullah saw. Ketersambungan informasi
yang diperoleh dari para periwayat kepada Rasulullah saw dalam istilah ilmu
hadis disebut sanad.
B.
Metode Observasi
Metode observasi merupakan metode penelitian dengan
pengamatan secara langsung yang dicatat secara sistematis mengenai objek
sejarah yang sedang diselidiki. Dikatakan metode observasi karena dalam
menerapkan metode ini peneliti sejarah memperoleh data dan fakta sejarah secara
langsung dengan menggunakan alat indra. Sebagai contoh, berangkat dari Qs. Ali
‘Imran [3]: 137 dan ayat-ayat lain yang memerintahkan untuk fasiru dan
yang semakna, seorang peneliti objek sejarah akan memperoleh data dan fakta
sejarah yang tertinggal di muka bumi.
C.
Metode Dokumenter
Metode ini merupakan metode penelitian dalam menggali
data dan fakta sejarah melalui pengkajian secara cermat dan mendalam terhadap
dokumentasi tertulis baik yang resmi ataupun tidak. Namun, tentunya nilai
autentisitas setiap bentuk dokumentasi sebagaimana yang telah dipaparkan di
atas. Meskipun metode dokumenter ini dapat dikatakan sebagai metode yang paling
efektif dan efisien dibandingkan dengan metode lainnya, akan tetapi perlu
ketelitian yang lebih tinggi untuk memperoleh keterangan sejarah dari dokumen
tertulis yang sifatnya sekunder seperti tulisan sejarah, tulisan yang
diterbitkan, dan catatan-catatan lainnya. Hal tersebut mengingat dalam setiap
tulisan tidak menutup kemungkinan terdapat berbagai asumsi dan interpretasi
penulis yang dipengaruhi oleh persepsi penulis.
3 cara itu mencakup semua sejarah atau hanya sejarah lokal kak?
BalasHapus