Rabu, 28 Desember 2016

Pembagian Makna Kata

Pembagian Makna Kata
1. Makna DenotatifB. Pembagian Makna Kata
1. Makna Denotatif
Makna denotatif adalah makna dalam alam wajar. Makna wajar ini adalah makna yang sesuai dengan apa adanya. Denotatif adalah suatu pengertian yang dikandung sebuah kata secara objektif. Menurut Sarwiji (2008: 73) menyatakan bahwa makna denotatif bisa disebut makna konseptual yaitu makna yang masih merujuk pada acuan dasarnya sesuai dengan konvensi bersama. Makna denotatif merupakan makna yang lugas, dasar, dan apa adanya. Chaer mengartikan makna denotatif adalah makna asli, makna asal, atau makna sebenarnya yang dimiliki oleh sebuah leksem. Makna denotatif menagcu makna asli atau makna sebenarnya dari sebuah kata atau leksem (1994: 292). Jadi, makna denotatif adalah makna yang terkandung dalam sebuah kata ayang diartikan secara lugas, polos, asli, apa adanya, sebenarnya yang masih mengacu pada satu sumber atau konvensi bersama. Dengan begitu makna denotatif merupakan makna dasar yang bersifat umum. Contoh makna denotatif adalah ‘bunga’ diartikan sebagai ‘bagian tumbuhan yang digunakan sebagai alat reproduksi atai berkembang biak’. Contoh yang lainnya adalah ‘dia adalah wanita cantik’ kata cantik bersifat umum, dan akan memberikan gambaran umum tentang wanita
2. Makna Konotatif
Konotasi menurut para ahli:
a. Menurut Trask: konotasi adalah arti kata yang lebih luas dari makna sentral dan makna utamanya yang biasanya diperoleh melalui asosiasi yang berulang.
b. Menurut Richards dan Schimdt: konotasi arti tambahan dari kata atau frasa yang melampaui sentralnya
c. Menurut Hartman dan James: konotasi adalah aspek arti kata dari kata atau frasa yang diasosiasikan dengan nada tambahan yang bersifat subjektif emotif.
Makna konotatif adalah makna yang dikaitkan dengan suatu kondisi dan situasi tertentu. Makna konotatif  bagian dari makna asosiatif, yaitu makna yang timbul sebagai akibat dari sikap sosial, sikap pribadi, dan kriteria tambahan yang dikenakan pada sebuah makna konseptual. Makna konotatif sifatnya lebih profesional dan operasional. Makna konotatif ialah bukan makna sebenarnya. Dengan kata lain, makna kias atau pinjaman. Konotasi sebuah kata bisa berbeda antara seseorang dengan yang lain, antar daerah, dan antara masa dengan masa. Contoh makna konotatif adalah: ‘dia adalah wanita manis’ dibandingkan dengan kata cantik, kata manis terkandung suatu maksud yang lebih memukau perasaan. Contoh lainnya ‘sejak dua tahun lalu ia membanting tulang demi keluarganya’ kata membanting tulang mengandung makna ‘bekerja keras’ yang merupakan sebuah kiasan. Maka, kata membantig tulang dapat dimasukkan ke dalam golongan kata yang bermakna konotatif. Kata-kata yang dipakai secara kiasan dalam sebuah kalimat disebut idiom atau ungkapan. Semua bentuk idiom atau ungkapan tergolong dalam kata yang bermakna konotatif.
3. Kata Umum
a. Pak Budi membeli 10 ekor ikan di pasar
b. Ibu menananm pohon di halaman
Berikut adalah salah satu contoh kata umum. Kata umum adalah kata-kata yang pemakaian dan maknanya bersifat umum dan luas juga tidak secara spesifik merujuk atau mempresentasikan bidang atau objek tertentu. Jenis kata umum tidak memiliki pertalian yang erat dengan objeknya. Dalam relasi makna, kata umum tergolong hipernim. Dari segi aspek, kata umum juga disebut superordinat. Sifat keumuman kata umum berguna dalam abstraksi, generalisasi, dan kategorisasi. Sehingga kata umum sering digunakan dalam karya tulis eksposisi.
4. Kata Khusus
Kata khusus adalah kata yang pemakaian dan maknanya bersifat spesifik yang merujuk kepada pengertian konkret dan tertentu. Secara spesifik, kata khusus merujuk atau mempresentasikan bidang, ruang lingkup, atau objek yang sempit dan hanya meliputi aspek tertentu saja. Jenis kata khusus memiliki pertalian yang erat dengan objeknya. Kata khusus memiliki daya sugesti dan daya impresi yang lebih kuat dan lebih dalam daripada kata umum. Dalam relasi makna, kata khusus tergolong hiponim. Dari segi aspek kata khusus disebut subordinat.. kata khusus sering digunakan dalam karya tulis narasi, deskripsi, dan argumentasi yang memang membutuhkan deskripsi objek.
Hubungan antara kata khusus dan kata umum cukup erat kaitannya. Karna suatu kata tertentu bisa merupakan kata khusus dari kata lain yang lebih umum, begitupun sebaliknya. Kata yang lebih umum bisa menjadi kata khusus untuk kata lainnya. Dimana hasil dari kata umum dan kata khusus akan menciptakan gradasi kata.
5. Kata Konkret
Konkret menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu benar-benar ada (berwujud, dapat dilihat, diraba, dan sebagainya). Kata konkret adalah kata yang acuannya mudah diserap pancaindra. Kata konkret mempunyai referen berupa objek yang nyata, dapat dilihat, didengar, diraba, dan dirasa. Contohnya: orang, pohon, kucing, meja, dan awan. Agar pembicaraan atau tulisan menjadi lebih jelas sebaiknya digunakan kata konkret daripada kata abstrak.
6. Kata Abstrak
Abstrak menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu tidak berwujud, tidak berbentuk, dan sebagainya. Kata abstrak adalah apabila acuan sebuah kata tidak mudah diserap pancaindra. Kata abstrak mempunyai referen berupa konsep. Kata abstrak digunakan untuk mengungkapkangagasan yang rumit. Kata abstrak mampu membedakan secara halus gagasan yang bersifat teknis dan khusus. Kata abstrak dalam Bahasa Indonesia pada umumnya adalah kata bentukan dengan konfiks pe-an dan ke-an. Contoh: penyesuaian, kecerdasan, dan sebagainya. Akan tetapi, jika kata abstrak terlalu dihambur-hamburkan dalam suatu tulisan, tulisan tersebut dapat menjadi samar dan tidak cermat.


7. Sinonim
Sinonim adalah dua kata atau lebih yang pada asasnya mempunyai makna yang sama, tetapi bentuknya berbeda. Sinonim dipergunakan untuk mengalihkan pemakaian kata pada tempat tertentu sehingga suatu kalimat tidak membosankan. Dalam pemakaiannya bentuk kata yang bersinonim akan menghidupkan bahasa seseorang dan menjadikan konkret bahasa seseorang sehingga kejelasan komunikasi akan terwujud. Dalam hal ini pemakai bahasa dapat memilih bentuk kata yang paling tepat untuk digunakan, sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapinya.
Kata-kata yang bersinonim adalah:
a. Agung, besar, raya
b. Mati, mangkat, wafat, meninggal
c. Cahaya, sinar
d. Ilmu, pengetahuan
e. Penelitian, penyelidikan.
Sinonim kata masih berhubungan dengan masalah makna denotatif dan makna konotatif.

Makna denotatif adalah makna dalam alam wajar. Makna wajar ini adalah makna yang sesuai dengan apa adanya. Denotatif adalah suatu pengertian yang dikandung sebuah kata secara objektif. Menurut Sarwiji (2008: 73) menyatakan bahwa makna denotatif bisa disebut makna konseptual yaitu makna yang masih merujuk pada acuan dasarnya sesuai dengan konvensi bersama. Makna denotatif merupakan makna yang lugas, dasar, dan apa adanya. Chaer mengartikan makna denotatif adalah makna asli, makna asal, atau makna sebenarnya yang dimiliki oleh sebuah leksem. Makna denotatif menagcu makna asli atau makna sebenarnya dari sebuah kata atau leksem (1994: 292). Jadi, makna denotatif adalah makna yang terkandung dalam sebuah kata ayang diartikan secara lugas, polos, asli, apa adanya, sebenarnya yang masih mengacu pada satu sumber atau konvensi bersama. Dengan begitu makna denotatif merupakan makna dasar yang bersifat umum. Contoh makna denotatif adalah ‘bunga’ diartikan sebagai ‘bagian tumbuhan yang digunakan sebagai alat reproduksi atai berkembang biak’. Contoh yang lainnya adalah ‘dia adalah wanita cantik’ kata cantik bersifat umum, dan akan memberikan gambaran umum tentang wanita
2. Makna Konotatif
Konotasi menurut para ahli:
a. Menurut Trask: konotasi adalah arti kata yang lebih luas dari makna sentral dan makna utamanya yang biasanya diperoleh melalui asosiasi yang berulang.
b. Menurut Richards dan Schimdt: konotasi arti tambahan dari kata atau frasa yang melampaui sentralnya
c. Menurut Hartman dan James: konotasi adalah aspek arti kata dari kata atau frasa yang diasosiasikan dengan nada tambahan yang bersifat subjektif emotif.
Makna konotatif adalah makna yang dikaitkan dengan suatu kondisi dan situasi tertentu. Makna konotatif  bagian dari makna asosiatif, yaitu makna yang timbul sebagai akibat dari sikap sosial, sikap pribadi, dan kriteria tambahan yang dikenakan pada sebuah makna konseptual. Makna konotatif sifatnya lebih profesional dan operasional. Makna konotatif ialah bukan makna sebenarnya. Dengan kata lain, makna kias atau pinjaman. Konotasi sebuah kata bisa berbeda antara seseorang dengan yang lain, antar daerah, dan antara masa dengan masa. Contoh makna konotatif adalah: ‘dia adalah wanita manis’ dibandingkan dengan kata cantik, kata manis terkandung suatu maksud yang lebih memukau perasaan. Contoh lainnya ‘sejak dua tahun lalu ia membanting tulang demi keluarganya’ kata membanting tulang mengandung makna ‘bekerja keras’ yang merupakan sebuah kiasan. Maka, kata membantig tulang dapat dimasukkan ke dalam golongan kata yang bermakna konotatif. Kata-kata yang dipakai secara kiasan dalam sebuah kalimat disebut idiom atau ungkapan. Semua bentuk idiom atau ungkapan tergolong dalam kata yang bermakna konotatif.
3. Kata Umum
a. Pak Budi membeli 10 ekor ikan di pasar
b. Ibu menananm pohon di halaman
Berikut adalah salah satu contoh kata umum. Kata umum adalah kata-kata yang pemakaian dan maknanya bersifat umum dan luas juga tidak secara spesifik merujuk atau mempresentasikan bidang atau objek tertentu. Jenis kata umum tidak memiliki pertalian yang erat dengan objeknya. Dalam relasi makna, kata umum tergolong hipernim. Dari segi aspek, kata umum juga disebut superordinat. Sifat keumuman kata umum berguna dalam abstraksi, generalisasi, dan kategorisasi. Sehingga kata umum sering digunakan dalam karya tulis eksposisi.
4. Kata Khusus
Kata khusus adalah kata yang pemakaian dan maknanya bersifat spesifik yang merujuk kepada pengertian konkret dan tertentu. Secara spesifik, kata khusus merujuk atau mempresentasikan bidang, ruang lingkup, atau objek yang sempit dan hanya meliputi aspek tertentu saja. Jenis kata khusus memiliki pertalian yang erat dengan objeknya. Kata khusus memiliki daya sugesti dan daya impresi yang lebih kuat dan lebih dalam daripada kata umum. Dalam relasi makna, kata khusus tergolong hiponim. Dari segi aspek kata khusus disebut subordinat.. kata khusus sering digunakan dalam karya tulis narasi, deskripsi, dan argumentasi yang memang membutuhkan deskripsi objek.
Hubungan antara kata khusus dan kata umum cukup erat kaitannya. Karna suatu kata tertentu bisa merupakan kata khusus dari kata lain yang lebih umum, begitupun sebaliknya. Kata yang lebih umum bisa menjadi kata khusus untuk kata lainnya. Dimana hasil dari kata umum dan kata khusus akan menciptakan gradasi kata.
5. Kata Konkret
Konkret menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu benar-benar ada (berwujud, dapat dilihat, diraba, dan sebagainya). Kata konkret adalah kata yang acuannya mudah diserap pancaindra. Kata konkret mempunyai referen berupa objek yang nyata, dapat dilihat, didengar, diraba, dan dirasa. Contohnya: orang, pohon, kucing, meja, dan awan. Agar pembicaraan atau tulisan menjadi lebih jelas sebaiknya digunakan kata konkret daripada kata abstrak.
6. Kata Abstrak
Abstrak menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu tidak berwujud, tidak berbentuk, dan sebagainya. Kata abstrak adalah apabila acuan sebuah kata tidak mudah diserap pancaindra. Kata abstrak mempunyai referen berupa konsep. Kata abstrak digunakan untuk mengungkapkangagasan yang rumit. Kata abstrak mampu membedakan secara halus gagasan yang bersifat teknis dan khusus. Kata abstrak dalam Bahasa Indonesia pada umumnya adalah kata bentukan dengan konfiks pe-an dan ke-an. Contoh: penyesuaian, kecerdasan, dan sebagainya. Akan tetapi, jika kata abstrak terlalu dihambur-hamburkan dalam suatu tulisan, tulisan tersebut dapat menjadi samar dan tidak cermat.


7. Sinonim
Sinonim adalah dua kata atau lebih yang pada asasnya mempunyai makna yang sama, tetapi bentuknya berbeda. Sinonim dipergunakan untuk mengalihkan pemakaian kata pada tempat tertentu sehingga suatu kalimat tidak membosankan. Dalam pemakaiannya bentuk kata yang bersinonim akan menghidupkan bahasa seseorang dan menjadikan konkret bahasa seseorang sehingga kejelasan komunikasi akan terwujud. Dalam hal ini pemakai bahasa dapat memilih bentuk kata yang paling tepat untuk digunakan, sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapinya.
Kata-kata yang bersinonim adalah:
a. Agung, besar, raya
b. Mati, mangkat, wafat, meninggal
c. Cahaya, sinar
d. Ilmu, pengetahuan
e. Penelitian, penyelidikan.
Sinonim kata masih berhubungan dengan masalah makna denotatif dan makna konotatif.

1 komentar:

  1. Mbak yg cantik, glo bsa tulisanx di tambahkan referensix biar meyakinkan pembaca

    BalasHapus