Meraih
Rahmat Allah
Sebagai manusia apalagi sebagai muslim, kita tentu amat
mengharapkan rahmat dari Allah Swt sehingga kita selalu berdo’a, baik di dalam
shalat maupun di luar shalat untuk bisa memperoleh rahmat Allah. Hal ini karena
orang yang mendapat rahmat Allah tentu saja tergolong kedalam kelompok orang
yang beruntung sebagaimana firman Allah yang artinya: Kemudian kamu berpaling
setelah (adanya perjanjian) itu, maka kalau tidak ada karunia Allah dan
rahmt-Nya atasmu, niscaya kamu tergolong orang-orang yang rugi (QS 2:64).
Bahkan di dalam ayat lain, keuntungan orang yang mendapat rahmat Allah itu akan
dijauhkan dari azab-Nya, Allah berfirman yang artinya: Barangsiapa yang diajuhkan
azab daripadanya pada hari itu, maka sungguh Allah telah memberikan rahmat
kepadanya. Dan itulah keberuntungan yang nyata (QS 6:16).
Kiat
Meraih Rahmat
Pertama,
taat kepada Allah dan Rasul-Nya, baik dalam keadaan susah maupun senang, berat
maupun ringan, waktu sendiri atau bersama orang lain. Tegasnya, kalau mau
memperoleh rahmat Allah kita harus taat kepada Allah dan rasul-Nya dalam
situasi dan kondisi yang bagaimanapun juga, hal ini terdapat dalam firman Allah
yang artinya: Dan
taatilah Allah dan Rasul supaya kamu diberi rahmat (3:132).
Kedua,
harus tolong menolong dalam kebaikan, melaksanakan amar ma’ruf dan nahi munkar,
mendirikan shalat sehingga memberi pengaruh yang besar dalam bentuk menhindari
perbuatan keji dan munkar serta menunaikan zakat agar menjadi suci jiwa kita,
terjembatani hubungan antara yang kaya dengan yang miskin serta kemiskinan bisa
diatasi secara bertahap, hal ini difirmankan Allah yang artinya: Dan orang-orang yang beriman,
lelaki dan perempuan, sebagian mereka adalah menjadi penolong bagi sebagian
yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar,
mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya.
Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana (9:71)
Ketiga,
Iman yang kokoh sehingga bisa dibuktikan dengan amal shaleh yang
sebanyak-banyak meskipun hambatan, tantangan dan rintangan selalu menghadang,
namun dia tetap Istiqomah dalam keimanannya sehingga dengan keimanannya yang
mantap itu, kesusahan hidup tidak membuatnya harus berputus asa sedang
kesenangan hidup tidak membuatnya menjadi lupa diri, hal ini difirmankan
Allah yang artinya:
Adapun orang-orang yang beriman dan berpegang teguh kepada (agama)-Nya, niscaya
Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat yang besar dari-Nya (syurga) dan
limpahan karunia-Nya. Dan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus (untuk
sampai) kepada-Nya (QS 4:175).
Disamping itu, iman dan istiqomaihah harus disertai dengan
hijrah, yakni meninggalkan segala bentuk larangan Allah dan berjihad dalam arti
bersungguh-sungguh dalam perjuangan menegakkan nilai-nilai Islam dalam segala
aspeknya, hal ini difirmankan Allah yang artinya: Orang-orang yang beriman, berhijrah dan berjihad
adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang
mendapat kemenangan. Tuhan mereka menggembirakan mereka dengan memberikan
rahmat daripada-Ny, keridhaan dan syurga, mereka memperoleh di dalamnya
kesenangan yang kekal (QS 9:20-21, lihat juga QS 2:218).
Keempat,
mengikuti Al-Qur’an dan selalu bertaqwa kepada Allah serta menunaikan zakat,
hal ini karena Al-Qur’an merupakan petunjuk bagi manusia apabila ia ingin
memperolah ketaqwaan kepada Allah Swt, karenanya untuk meraih rahmat Allah
manusia harus bertaqwa kepada-Nya, sedang untuk bisa bertaqwa harus mengikuti
petunjuk-petunjuk yang terdapat di dalam Al-Qur’an. Ini berarti, amat mustahil
bagi manusia untuk bisa bertaqwa kepada Allah apabila Al-Qur’an tidak
diikutinya. Dalam kaitan ini Allah berfirman yang artinya: Dan Al-Qur’an itu
adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah
agar kamu diberi rahmat (QS 6:155). Maka Aku akan tetapkan rahmat-Ku untuk
orang-orang yang bertaqwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman
kepada ayat-ayat Kami QS 7:156)
Kelima,
berbuat baik, yakni perbuatan apa saja yang tidak bertentangan dengan
nilai-nilai yang datang dari Allah dan Rasul-Nya serta tidak mengganggu orang
lain, bahkan orang lain bisa merasakan manfaat baiknya, sekecil apapun manfaat
yang bisa dirasakannya. Allah berfirman yang artinya: Dan janganlah kamu membuat kerusakan
di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdo’alah kepadanya dengan
rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya
rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik (QS 7:56).
Keenam, mendengarkan bacaan Al-Qur’an
apabila sedang dibacakan, hal ini karena, Al-Qur’an merupakan kalamullah atau
perkataan Allah, sebab jangankan Allah, pembicaraan sesama manusia saja harus
kita dengarkan atau kita perhatikan, apalagi kalau ucapan Allah yang tentu
harus lebih kita perhatikan. Manakala seorang muslim telah mendengarkan
Al-Qur’an bila dibacakan, maka Allah senang pada orang tersebut sehingga Allah
mau memberi rahmat kepadanya. Allah berfirman yang artinya: Dan apabila dibacakan
Al-Qur’an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar
kamu mendapat rahmat (QS 7:204).
Ketujuh, taubat dari segala dosa yang
telah dilakukan, hal ini karena secara harfiyah, taubat berarti kembali, yakni
kembali kepada Allah. Dengan taubat, manusia berarti mau mendekati Allah lagi
dan Allah senang kepada siapa saja yang mau bertaubat, sebanyak apapun dosa
yang sudah dilakukannya, menyadari terhadap kesalahan yang dilakukan.
Menyesali, bertekad untuk tidak mengulanginya dan membuktikan bahwa dia
betul-betul telah meninggalkan segala perbuatan salahnya dengan menggantinya
kepada segala kebaikan., inilah yang membuat Allah cinta kepadanya sehingga
rahmat Allah akan diberikan kepadanya, hal ini difirmankan Allah yang artinya: Dia (Nabi Shaleh)
berkata: Hai kaumku mengapa kamu minta disegerakan keburukan sebelum (kamu
minta) kebaikan?. Hendaklah kamu minta ampun kepada Allah, agar kamu mendapat
rahmat (QS 27:46).
Ayat yang menyebutkan
kecintaan Allah kepada orang yang bertaubat adalah yang artinya: “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang
yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang membersihkan diri” (QS
2:222).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar