Selasa, 27 Desember 2016

Meraih Rahmat Allah



Meraih Rahmat Allah
Sebagai manusia apalagi sebagai muslim, kita tentu amat mengharapkan rahmat dari Allah Swt sehingga kita selalu berdo’a, baik di dalam shalat maupun di luar shalat untuk bisa memperoleh rahmat Allah. Hal ini karena orang yang mendapat rahmat Allah tentu saja tergolong kedalam kelompok orang yang beruntung sebagaimana firman Allah yang artinya: Kemudian kamu berpaling setelah (adanya perjanjian) itu, maka kalau tidak ada karunia Allah dan rahmt-Nya atasmu, niscaya kamu tergolong orang-orang yang rugi (QS 2:64). Bahkan di dalam ayat lain, keuntungan orang yang mendapat rahmat Allah itu akan dijauhkan dari azab-Nya, Allah berfirman yang artinya: Barangsiapa yang diajuhkan azab daripadanya pada hari itu, maka sungguh Allah telah memberikan rahmat kepadanya. Dan itulah keberuntungan yang nyata (QS 6:16).
Kiat Meraih Rahmat
Pertama, taat kepada Allah dan Rasul-Nya, baik dalam keadaan susah maupun senang, berat maupun ringan, waktu sendiri atau bersama orang lain. Tegasnya, kalau mau memperoleh rahmat Allah kita harus taat kepada Allah dan rasul-Nya dalam situasi dan kondisi yang bagaimanapun juga, hal ini terdapat dalam firman Allah yang artinya: Dan taatilah Allah dan Rasul supaya kamu diberi rahmat (3:132).
Kedua, harus tolong menolong dalam kebaikan, melaksanakan amar ma’ruf dan nahi munkar, mendirikan shalat sehingga memberi pengaruh yang besar dalam bentuk menhindari perbuatan keji dan munkar serta menunaikan zakat agar menjadi suci jiwa kita, terjembatani hubungan antara yang kaya dengan yang miskin serta kemiskinan bisa diatasi secara bertahap, hal ini difirmankan Allah yang artinya: Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka adalah menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (9:71)
Ketiga, Iman yang kokoh sehingga bisa dibuktikan dengan amal shaleh yang sebanyak-banyak meskipun hambatan, tantangan dan rintangan selalu menghadang, namun dia tetap Istiqomah dalam keimanannya sehingga dengan keimanannya yang mantap itu, kesusahan hidup tidak membuatnya harus berputus asa sedang kesenangan hidup tidak membuatnya menjadi lupa diri,  hal ini difirmankan Allah yang artinya: Adapun orang-orang yang beriman dan berpegang teguh kepada (agama)-Nya, niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat yang besar dari-Nya (syurga) dan limpahan karunia-Nya. Dan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus (untuk sampai) kepada-Nya (QS 4:175).
Disamping itu, iman dan istiqomaihah harus disertai dengan hijrah, yakni meninggalkan segala bentuk larangan Allah dan berjihad dalam arti bersungguh-sungguh dalam perjuangan menegakkan nilai-nilai Islam dalam segala aspeknya, hal ini difirmankan Allah yang artinya: Orang-orang yang beriman, berhijrah dan berjihad adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan. Tuhan mereka menggembirakan mereka dengan memberikan rahmat daripada-Ny, keridhaan dan syurga, mereka memperoleh di dalamnya kesenangan yang kekal (QS 9:20-21, lihat juga QS 2:218).
Keempat, mengikuti Al-Qur’an dan selalu bertaqwa kepada Allah serta menunaikan zakat, hal ini karena Al-Qur’an merupakan petunjuk bagi manusia apabila ia ingin memperolah ketaqwaan kepada Allah Swt, karenanya untuk meraih rahmat Allah manusia harus bertaqwa kepada-Nya, sedang untuk bisa bertaqwa harus mengikuti petunjuk-petunjuk yang terdapat di dalam Al-Qur’an. Ini berarti, amat mustahil bagi manusia untuk bisa bertaqwa kepada Allah apabila Al-Qur’an tidak diikutinya. Dalam kaitan ini Allah berfirman yang artinya:  Dan Al-Qur’an itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat (QS 6:155). Maka Aku akan tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertaqwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami QS 7:156)
Kelima, berbuat baik, yakni perbuatan apa saja yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang datang dari Allah dan Rasul-Nya serta tidak mengganggu orang lain, bahkan orang lain bisa merasakan manfaat baiknya, sekecil apapun manfaat yang bisa dirasakannya. Allah berfirman yang artinya: Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdo’alah kepadanya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik (QS 7:56).
Keenam, mendengarkan bacaan Al-Qur’an apabila sedang dibacakan, hal ini karena, Al-Qur’an merupakan kalamullah atau perkataan Allah, sebab jangankan Allah, pembicaraan sesama manusia saja harus kita dengarkan atau kita perhatikan, apalagi kalau ucapan Allah yang tentu harus lebih kita perhatikan. Manakala seorang muslim telah mendengarkan Al-Qur’an bila dibacakan, maka Allah senang pada orang tersebut sehingga Allah mau memberi rahmat kepadanya. Allah berfirman yang artinya: Dan apabila dibacakan Al-Qur’an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat (QS 7:204).
Ketujuh, taubat dari segala dosa yang telah dilakukan, hal ini karena secara harfiyah, taubat berarti kembali, yakni kembali kepada Allah. Dengan taubat, manusia berarti mau mendekati Allah lagi dan Allah senang kepada siapa saja yang mau bertaubat, sebanyak apapun dosa yang sudah dilakukannya, menyadari terhadap kesalahan yang dilakukan. Menyesali, bertekad untuk tidak mengulanginya dan membuktikan bahwa dia betul-betul telah meninggalkan segala perbuatan salahnya dengan menggantinya kepada segala kebaikan., inilah yang membuat Allah cinta kepadanya sehingga rahmat Allah akan diberikan kepadanya, hal ini difirmankan Allah yang artinya:  Dia (Nabi Shaleh) berkata: Hai kaumku mengapa kamu minta disegerakan keburukan sebelum (kamu minta) kebaikan?. Hendaklah kamu minta ampun kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat  (QS 27:46).
Ayat yang menyebutkan kecintaan Allah kepada orang yang bertaubat adalah yang artinya: “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat  dan mencintai orang-orang yang membersihkan diri” (QS 2:222).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar