Peringkat-Peringkat
Ukhuwah
1. Ta’aruf adalah saling mengenal sesama manusia.
Saling mengenal antara kaum muslimin merupakan wujud nyata ketaatan kepada
perintah Allah SWT (Q.S. Al Hujurat: 13)
2.
Tafahum
adalah saling memahami. Hendaknya seorang muslim memperhatikan keadaan
saudaranya agar bisa bersegera memberikan pertolongan sebelum saudaranya
meminta, karena pertolongan merupakan salah satu hak saudaranya yang harus ia
tunaikan. Abu Hurairah r.a., dari Nabi Muhammad saw., beliau bersabda,
“Barangsiapa menghilangkan kesusahan seorang muslim, niscaya Allah akan
menghilangkan satu kesusahannya di hari kiamat. Barang siapa menutupi aib di
hari kiamat. Allah selalu menolong seorang hamba selama dia menolong
saudaranya.” (H.R. Muslim)
3.
Ta’awun adalah saling bekerja sama dan membantu tentu
saja dalam kebaikan dan meninggalkan kemungkaran
4.
Takaful, adalah saling menanggung kesulitan yang dialami
saudaranya. Sesama saudara muslim harus bisa merasakan masalah yang dialami
saudara yang lainnya. Ukhuwwah islamiyah ibaratkan satu tubuh, apabila satu
sakit maka bagian tubuh yang lain pun ikut merasakan sakit.
Hal-hal yang menguatkan ukhuwah islamiyah:
1. Memberitahukan
kecintaan kepada yang kita cintai. Hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik
bahwa Rasulullah bersabda: “ Ada seseorang berada di samping Rasulullah lalu
salah seorang sahabat berlalu di depannya. Orang
yang disamping Rasulullah tadi berkata: ‘Aku mencintai dia, ya Rasullah.’ Lalu
Nabi menjawab: ‘Apakah kamu telah memberitahukan kepadanya?’ Orang tersebut
menjawab: ‘Belum.’ Kemudian Rasulullah bersabda: ‘Beritahukan kepadanya.’ Lalu
orang tersebut memberitahukan kepadanya seraya berkata: ‘ Sesungguhnya aku
mencintaimu karena Allah.’ Kemudian orang yang dicintai itu menjawab: ‘Semoga
Allah mencintaimu karena engkau mencintaiku karena-Nya.”
2. Memohon didoakan bila berpisah “Tidak seorang
hamba mukmin berdo’a untuk saudaranya dari kejauhan melainkan malaikat berkata:
‘Dan bagimu juga seperti itu” (H.R. Muslim)
3. Menunjukkan kegembiraan dan senyuman bila
berjumpa “Janganlah engkau meremehkan kebaikan (apa saja yang datang dari
saudaramu), dan jika kamu berjumpa dengan saudaramu maka berikan dia senyum
kegembiraan.” (H.R. Muslim)
4. Berjabat tangan bila berjumpa (kecuali non
muhrim) “Tidak ada dua orang mukmin yang berjumpa lalu berjabatan tangan
melainkan keduanya diampuni dosanya sebelum berpisah.” (H.R Abu Daud dari
Barra’)
5. Sering bersilaturahmi (mengunjungi saudara),
dengan silaturrahim akan menjadikan dua orang mukmin atau lebih semakit erat
hubungan kekerabatannya.
6. Memberikan hadiah pada waktu-waktu tertentu.
Hadiah bisa menjadi salah satu bentuk apresiasi akan keberhasilan seseorang,
seseorang yang menerima nya pun akan merasa ada dorongan motivasi lebih besar
karena mendapat apresiasi dari saudaranya.
7. Memperhatikan saudaranya dan membantu
keperluannya. Sesame muslim tidak diperbolehkan acuh tak acuh terhadap masalah
saudaranya. Bukan pula mencapuri masalah pribadinya, melaikan saling member
perhatian dan member solusi atau bantuan ketika ia membutuhkan batuan.
8. Memenuhi hak ukhuwah saudaranya.
9. Mengucapkan
selamat berkenaan dengan saat-saat keberhasilan. Sama halnya dengan memberi
hadiah. Namun hadiah bukanlah hal prioritas atau hal yang mesti didahulukan
untuk memberikan apresiasi terhadap keberhasilan saudaranya, cukup dengan
ucapan selamat pun sudah dapat dikatakan hadiah yang bermakna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar