Selasa, 27 Desember 2016

Peringkat-Peringkat Ukhuwwah



Peringkat-Peringkat Ukhuwah
1.    Ta’aruf adalah saling mengenal sesama manusia. Saling mengenal antara kaum muslimin merupakan wujud nyata ketaatan kepada perintah Allah SWT (Q.S. Al Hujurat: 13)
2.    Tafahum adalah saling memahami. Hendaknya seorang muslim memperhatikan keadaan saudaranya agar bisa bersegera memberikan pertolongan sebelum saudaranya meminta, karena pertolongan merupakan salah satu hak saudaranya yang harus ia tunaikan. Abu Hurairah r.a., dari Nabi Muhammad saw., beliau bersabda, “Barangsiapa menghilangkan kesusahan seorang muslim, niscaya Allah akan menghilangkan satu kesusahannya di hari kiamat. Barang siapa menutupi aib di hari kiamat. Allah selalu menolong seorang hamba selama dia menolong saudaranya.” (H.R. Muslim)
3.    Ta’awun adalah saling bekerja sama dan membantu tentu saja dalam kebaikan dan meninggalkan kemungkaran
4.    Takaful, adalah saling menanggung kesulitan yang dialami saudaranya. Sesama saudara muslim harus bisa merasakan masalah yang dialami saudara yang lainnya. Ukhuwwah islamiyah ibaratkan satu tubuh, apabila satu sakit maka bagian tubuh yang lain pun ikut merasakan sakit.

Hal-hal yang menguatkan ukhuwah islamiyah:
1.    Memberitahukan kecintaan kepada yang kita cintai. Hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik bahwa Rasulullah bersabda: “ Ada seseorang berada di samping Rasulullah lalu salah seorang sahabat berlalu di depannya. Orang yang disamping Rasulullah tadi berkata: ‘Aku mencintai dia, ya Rasullah.’ Lalu Nabi menjawab: ‘Apakah kamu telah memberitahukan kepadanya?’ Orang tersebut menjawab: ‘Belum.’ Kemudian Rasulullah bersabda: ‘Beritahukan kepadanya.’ Lalu orang tersebut memberitahukan kepadanya seraya berkata: ‘ Sesungguhnya aku mencintaimu karena Allah.’ Kemudian orang yang dicintai itu menjawab: ‘Semoga Allah mencintaimu karena engkau mencintaiku karena-Nya.”
2.    Memohon didoakan bila berpisah “Tidak seorang hamba mukmin berdo’a untuk saudaranya dari kejauhan melainkan malaikat berkata: ‘Dan bagimu juga seperti itu” (H.R. Muslim)
3.    Menunjukkan kegembiraan dan senyuman bila berjumpa “Janganlah engkau meremehkan kebaikan (apa saja yang datang dari saudaramu), dan jika kamu berjumpa dengan saudaramu maka berikan dia senyum kegembiraan.” (H.R. Muslim)
4.    Berjabat tangan bila berjumpa (kecuali non muhrim) “Tidak ada dua orang mukmin yang berjumpa lalu berjabatan tangan melainkan keduanya diampuni dosanya sebelum berpisah.” (H.R Abu Daud dari Barra’)
5.    Sering bersilaturahmi (mengunjungi saudara), dengan silaturrahim akan menjadikan dua orang mukmin atau lebih semakit erat hubungan kekerabatannya.
6.    Memberikan hadiah pada waktu-waktu tertentu. Hadiah bisa menjadi salah satu bentuk apresiasi akan keberhasilan seseorang, seseorang yang menerima nya pun akan merasa ada dorongan motivasi lebih besar karena mendapat apresiasi dari saudaranya.
7.    Memperhatikan saudaranya dan membantu keperluannya. Sesame muslim tidak diperbolehkan acuh tak acuh terhadap masalah saudaranya. Bukan pula mencapuri masalah pribadinya, melaikan saling member perhatian dan member solusi atau bantuan ketika ia membutuhkan batuan.
8.    Memenuhi hak ukhuwah saudaranya.
9.      Mengucapkan selamat berkenaan dengan saat-saat keberhasilan. Sama halnya dengan memberi hadiah. Namun hadiah bukanlah hal prioritas atau hal yang mesti didahulukan untuk memberikan apresiasi terhadap keberhasilan saudaranya, cukup dengan ucapan selamat pun sudah dapat dikatakan hadiah yang bermakna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar