Dalam hidup seseorang pasti mendapat
halangan dan rintangan, hal tersebut hadir bukan untuk ditakuti atupun
dihindari, melainkan ia hadir untuk kita hadapi. Masalah yang hadir akan
berbeda-beda dari satu orang ke orang yang lainnya soalnya masalah yang hadir
itu atas dasar kapasitas seseorang itu sendiri. Allah SWT., pun telah
mengatakan dalam firman-Nya al-Qur’an surah al-Baqoroh ayat 286, yang mana
Allah tidak akan membebankan hamba-Nya sebuah masalah yang seseorang itu
sendiri tidak dapat memikulnya. Masalah yang dihadapi seorang bayi berbeda
dengan masalah yang dialami kakek atau nenek, masalah yang biasa dialami
seorang bayi biasanya berupa kesulitan dalam mengutarakan keinginannya seperti
ketika lapar dan haus atau bahkan merasa tidak nyaman karena sedang buang air
dan pada akhirnya cara yang diambil seorang bayi dalam menghadapi masalah yang
dialaminya denga menangis.
Lain halnya dengan permasalahan yang
dihadapi dengan orang dewasa, mulai konflik dengan sesama teman kelas, atau
bahkan permasalahan dengan orang tua nya. Sedangkan masalah pada umumnya yang
biasa dihadapi oleh orang dewasa ialah kepayahan dalam mencukupi kebutuhannya
atau permasalahan ekonomi.
Permasalahan demi permasalahan tidak
akan terselesaikan apabila seseorang tidak dapat menguasai emosionalnya serta
mengendalikan nafsunya. Seperti kata hikmah yang berbunyi “keraslah terhadap
dirimu sampai dunia lunak terhadapmu atau
lunaklah terhadap dirimu sampai dunia keras terhadapmu”. Hidup ini pilihan,
pilihannya ialah mau menghadapi masalah atau lari dari masalah. Masalah
biasanya lhadir karena seseorang tersebut yang mengundangnya untuk hadir,
masalah hadir biasanya karena kurangnya mengawasi nafsu yang ada pada dirimya.
Nafsu berbuat jahat, malas, ataupun hal yang tidak bermanfaat. Bila seseorang
tidak mampu memanage nafsu buruknya maka dunia yang akan menguasainya, sebagai
contoh ketika seorang anak mengikuti nafsu malasnya untuk tidak berangkat
kesekolah maka yang terjadi kedepannya ialah ia akan ketinggalan materi
pelajaran, bila hal tersbut terjadi secara terus menerus maka sang anak tidak
akan menjadi anak yang sukses. Contoh lain apabila seorang anak dapat melawan
nafsu malasnya untuk tetap berangkat ke sekolah mski cuaca tidak mendukung,
jika hal tersebut terjadi secara kontinu maka akan membentuk sebuah kebiasaan
yang akan mengantarkan sang anak pada keberhasilan dalam pendidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar