Rabu, 28 Desember 2016

Key Word 1 : 2 Pilihan Dalam Hidup

Dalam hidup seseorang pasti mendapat halangan dan rintangan, hal tersebut hadir bukan untuk ditakuti atupun dihindari, melainkan ia hadir untuk kita hadapi. Masalah yang hadir akan berbeda-beda dari satu orang ke orang yang lainnya soalnya masalah yang hadir itu atas dasar kapasitas seseorang itu sendiri. Allah SWT., pun telah mengatakan dalam firman-Nya al-Qur’an surah al-Baqoroh ayat 286, yang mana Allah tidak akan membebankan hamba-Nya sebuah masalah yang seseorang itu sendiri tidak dapat memikulnya. Masalah yang dihadapi seorang bayi berbeda dengan masalah yang dialami kakek atau nenek, masalah yang biasa dialami seorang bayi biasanya berupa kesulitan dalam mengutarakan keinginannya seperti ketika lapar dan haus atau bahkan merasa tidak nyaman karena sedang buang air dan pada akhirnya cara yang diambil seorang bayi dalam menghadapi masalah yang dialaminya denga menangis.
Lain halnya dengan permasalahan yang dihadapi dengan orang dewasa, mulai konflik dengan sesama teman kelas, atau bahkan permasalahan dengan orang tua nya. Sedangkan masalah pada umumnya yang biasa dihadapi oleh orang dewasa ialah kepayahan dalam mencukupi kebutuhannya atau permasalahan ekonomi.

Permasalahan demi permasalahan tidak akan terselesaikan apabila seseorang tidak dapat menguasai emosionalnya serta mengendalikan nafsunya. Seperti kata hikmah yang berbunyi “keraslah terhadap dirimu sampai dunia lunak terhadapmu  atau lunaklah terhadap dirimu sampai dunia keras terhadapmu”. Hidup ini pilihan, pilihannya ialah mau menghadapi masalah atau lari dari masalah. Masalah biasanya lhadir karena seseorang tersebut yang mengundangnya untuk hadir, masalah hadir biasanya karena kurangnya mengawasi nafsu yang ada pada dirimya. Nafsu berbuat jahat, malas, ataupun hal yang tidak bermanfaat. Bila seseorang tidak mampu memanage nafsu buruknya maka dunia yang akan menguasainya, sebagai contoh ketika seorang anak mengikuti nafsu malasnya untuk tidak berangkat kesekolah maka yang terjadi kedepannya ialah ia akan ketinggalan materi pelajaran, bila hal tersbut terjadi secara terus menerus maka sang anak tidak akan menjadi anak yang sukses. Contoh lain apabila seorang anak dapat melawan nafsu malasnya untuk tetap berangkat ke sekolah mski cuaca tidak mendukung, jika hal tersebut terjadi secara kontinu maka akan membentuk sebuah kebiasaan yang akan mengantarkan sang anak pada keberhasilan dalam pendidikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar