Kamis, 29 Desember 2016

Kondisi Literasi di Indonesia

Kondisi Masyarakat Indonesia dalam Budaya Baca Tulis(Literasi)

Berdasarkan penelitian Programme for International Student Assessment (PISA), UNESCO dan Central Connecticut Univervisity yang ketiganya (yang telah di sebutkan di Bab I bagian Latar Belakang makalah) menghasilkan sebuah kalimat renungan bagi bangsa Indonesia yaitu lemahnya, minimnya, dan bahkan buruknya budaya literasi masyarakat Indonesia. Hal ini tentunya sangat memprihatinkan, mengingat masyarakat kita diakui dengan fasilitas perpustakaan terbaik ke-36 di dunia, tapi di sisi lain minat baca Indonesia menempati peringkat ke-2 terendah di atas Bostwana (World’s Most Literate Nation,2016).
Seorang cendikiawan Indonesia, Haidar Bagir, mengatakan bahwa tradisi literasi yang selama ini lemah di Indonesia bisa dilihat dari fenomena perkembangan dunia digital.Pada taraf tertentu, teknologi digital juga mengembalikan budaya baca kepada masyarakat, baik lewat akses kepada berbagai tulisan di internet melalui search engine yang ada maupun melalui berbagai sarana media sosial, seperti situs web, blog, Facebook, dan Twitter. Tapi, persoalan tidak selesai di sana. Tantangannya justru menjadi semakin besar di mana peningkatan minat baca secara umum masih menghantui.Alasannya, besarnya pasokan informasi yang menerpa serta sifat sebagian besar tulisan yang tersedia di media digital telah menyebabkan para pengguna internet mengakses lebih banyak tulisan-tulisan pendek yang kurang keluasan dan kedalaman. Kepraktisan ini yang memanjakan masyarakat akan menyerap informasi mentah-mentah, tanpa dipilah dan di cari kebenarannya. Pesan dan informasi yang tersebar di internet terkadang dijadikan channel kejahatan dunia maya seperti menjatuhkan eksistensi seseorang, mencaci, membeberkan aib, dsb. Hal ini akan menjadi maslah dan sesuatu yang sensitif sehingga dapat melebar ke masalah lainnya.
Dalam sebuah diskusi parallel di auditorium Mall F(x) Sudirman, Jakarta pada akhir Mei 2016, mantan Menteri Kemendikbud Indonesia Anies Baswedan, menjelaskan setidaknya ada tiga masalah yang harus kita cermati  terkait minimnya budaya literasi bangsa saat ini yaitu, Ketidaksadaran bahwa rendahny minat baca adalah masalah, Rendahnya kesadaran untuk membaca, dan Kurangnya Penggiat di bidang literasi. Sejalan dengan itu, Muldian,dkk. mengatakansesungguhnya permasalahan umum dalam dunia literasi di Indonesia adalah rendahnya ikatan emosional terhadap sumber informasi salah satunya buku bacaan dan kegiatan pemanfaatan sumber infomrasi tersebut atau kegiatan membaca. Terkait dengan buku sebagai salah satu sumber infomrmasi, rendahnya minat dan gairah membaca sebagian berakar dari masih kuatnya tradisi lisan dalam kehidupan sosial dan pola berpikir masyarakat Indonesia.
Satu hal lain yang perlu menjadi renungan bangsa yaitu, masalah yang berkaitan dengan membaca dan budaya literasi ini memang sulit dipecahkan. Selain karena pemikiran masyarakat yang subjektif, ini juga masalah selera.Butuh waktu yang panjang memang untuk menguatkan budaya baca-tulis masyarakat.Butuh napas panjang dari semua elemen untuk mewujudkannya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar