Rabu, 28 Desember 2016

Hakikat Ideologi Nasional

Hakikat Ideologi Nasional
        Istilah ideology berasal dari kata ‘idea’yang berarti ‘gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita’ dan ‘logos’ yang berarti ‘ilmu’. Kata ‘idea’ berasal dari kata bahasa yunani ‘eidos’ yang artinya ‘bentuk’. Di samping itu ada kata ‘idein’ yang artinya ‘melihat’. Maka secarah, ideology berarti ilmu pengertian-pengertian dasar. Ideologi secara umum adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideology sendiri di ciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan “sains tentang ide”. Tujuan utama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses yang normative.
       Ideology dapat dianggap sebagai visi yang konperhensif, sebagai cara memandang segala sesuatu (Lorens Bagus, 2000: 178). Machiavelli mengemukakan bahwa ideology yaitu sebagai pelindung bagi penguasa untuk melanggengkan kekuasaannya, dimana dengan ideology ini menjadikan masyarakat tunduk dan patuh dan mengamalkan dari ideology tersebut (siska,2014: 2-3
       Pengertian ideology menurut Ramlan Surbakti, ideology adalah suatu pandangan atau system nilai yang menyeluruh dan mendalam tujuan-tujuan yang hendak dicapai oleh suatu masyarakat, dan mengerti cara-cara yang paling dianggap baik untuk mencapai tujuan. Ramlan Surbakti menambahkan ada dua fungsi ideology dalam masyarakat. Pertama ideology menjadi tujuan dan cita-cita yang hendak dicapai bersama oleh rakya. Dengan demikian setiap kebijakan-kebijakan  yang di rumuskan haruslah berlandaskan pada ideology tersebut, serta ideology tersebut akan menjadi tolak ukur bagi keberhasilan dari kebijakan tersebut. Kedua sebagai pemersatu masyarakat.
        Dengan pemahaman yang baik mengenai ideology, seseorang dapat melihat mana yang benar dan mana yang tidak baik, mana yang salah dan mana yang tidak salah. Pancasila mengutamakan nilai kekluargaan atau kemasyaraktan, jadi seseorang yang memahami pancasila akan terhindar dari sifat  indivivualisme karena nilai ini melahirkan Liberasisme, kapitalisme, kolonialisme, imperalisme, monopoli, otoriter, dan totaliter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar