Persiapan Sumber Daya Manusia dalam Menghadapi
Globalisasi
Manusia yang berada pada era globalisasi saat
iniperlu memiliki benteng tersendiri, sebab globalisasi tidak selamanya
memberikan dampak positif pada manusia penikmat globalisasi itu sendiri. Hal yang
perlu dipersiapkan sebagai benteng manusia dalam menghadapinya ialah:
1. Perlunya landasan
Dalam
menghadapi era globalisasi yang penuh dengan kompetisi, yang harus dilakukan
adalah penyediaan sumber daya manusia yang memiliki kesiapan mental sekaligus
kesiapan skill atau manusia professional, namun demikian untuk menjadi manusia
professional haruslah mempunyai landasan yaitu ajaran agama Islam, landasan
motivasi, inspirasi dan aqidah. Agar mampu menjawab tantangan dan menghadapi
ancaman ajaran islam memberikan petunjuk yaitu; Menumbuhkan kesadaran
kembali tentang tujuan hidup menurut islam. Baik manusia sebagai hamba Allah,
maupun kholifah Allah. Seperti yang dijelaskan pada QS. Al-Baqarah : 30 yang
berbunyi :
ۖ خَلِيفَةً۬لۡأَرۡضِ ٱ فِى جَاعِلٌ۬ إِنِّى لِلۡمَلَـٰٓٮِٕكَةِ رَبُّكَ قَالَ وَإِذۡ
Artinya: “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: ‘Sesungguhnya
Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi’…
Disini
iman dan taqwa sangatlah penting untuk dijadikan sebagai landasan hidup. Kita
sadar bahwa kepuasan lahiriyah yang pernah dinikmati oleh manusia hanyalah
sebatas sementara. Dengan begitu kita akan sanggup mengatur diri kita, dan pada
akhirnya mampu merasakan kenikmatan yang hakiki ketika kita berbuat baik, hal
ini baik untuk hal-hal yang hubungannya dengan khaliq maupun antar sesama umat
manusia. Dengan demikian, ketika kita akan terbawa arus globalisasi, maka kita
akan selalu ingat kesadaran keberagaman kita, yang mempunyai aturan main
didunia dan diakhirat.
Selain
itu pula manusia perlu mempertanggung jawabkan apa yang diperbuat didunia, baik
formalitas administrative sesuai ketentuan yang ada didunia sendiri maupun
hakiki yang menceburkan diri dalam kehidupan globalisasi., maka seharusnya kita
sadar akan tanggungjawab kita sendiri terhadap apa yang kita perbuat. Setitik
apapun yang dilakukan oleh seseorang, ia akan dimintai pertanggungjawabannya.
Sebagaimana disebutkan dalam surat Az-Zalzalah ayat 7-8 yang berbunyi :
(٨)يَرَهُ ۥ شَرًّ۬ا ذَرَّةٍ۬مِثۡقَالَ يَعۡمَلۡ وَمَن (٧) يَرَهُ ۥ خَيۡرً۬ا ذَرَّةٍ مِثۡقَالَ يَعۡمَلۡ فَمَن
Artinya : Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrahpun, niscaya dia
akan melihat [balasan] nya. (7) Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan
seberat zarrahpun, niscaya dia akan melihat [balasan]nya pula. (8)
Disini, pendidikan Agama Islam yang diharapkan dapat berperan sebagai filter
terhadap kemungkinan timbulnya dampak negative dari akibat kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang berkembang cepat, serta sekaligus dapat
menghilangkan pandangan dikotomi antara ilmu pengetahuan dan agama.
2. Persiapan sumber daya manusia dengan kriteria
pribadi berkualitas
a Aspek Intelektual,
dapat berupa;
Kemampuan
Analisis, Kemampuan Fokus, Kemampuan Organisasi, Kemampuan Teknis
Praktis, Menyenangi bukti, music, kesenian, filsafat, dan Ilmu
pengetahuan., Bekerja keras untuk mendapatkan nilai/hasil yang baik, Memiliki
wawasan nasional dan internasional, Sistematika kerja, kecepatan kerja dan
ketelitian kerja.
b Aspek Ketrampilan,
aspek ini berupa kelihaian seseorang dalam mengekspresikan idenya
Aspek Kepribadian
; 16 Nilai Dasar ( Basic Values )
Integritas Tinngi
-
Terbuka, Jujur, Memiliki prinsip
- Memanfaatkan
peluang, Mengakui kesalahan
- Kemandirian,
Kreatif, Berani mengambil resiko
- Konsisten
- Berorientasi
hasil
- Rajin,
Disiplin, Kontrol Diri
- Keberanian,
Kesederhanaan, Pendengar yang baik
- Bisa
dipercaya, Mempunyai tujuan jelas, Memikirkan orang, dsb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar